Materi Tes Wawasan Kebangsaan (TWK) Pendudukan Militer Jepang di Indonesia (Sejarah Nasional Indonesia)
A. Pendudukan Militer Jepang di Indonesia
- Awai masuknya Jepang di Indonesia
- Jepang berhasil menghancurkan pangkalan Angkatan Laut Amerika Serikat di Pearl Harbour, Hawai, pada tanggal 7 Desember 1941.
- Negara-negara induk (lnggris, Prancis, dan Belanda) sedang menghadapi peperangan di Eropa melawan Jerman.
- Bangsa-bangsa Asia sangat percaya dengan semboyan Jepang "Tiga A".
- Jepang Pemimpin Asia
- Jepang Cahaya Asia
- Jepang Pelindung Asia
- Tujuan masuknya Jepang di Indonesia
- Kebijakan pemerintah Jepang
- Bidang ekonomi
- Perluasan areal persawahan untuk meningkatkan produksi beras.
- Melakukan pengawasan pertanian dan perkebunan yang bertujuan untuk mengendalikan harga barang.
- Bidang pemerintahan
- Pemerintahan pendudukan Jepang adalah pemerintahan yang sangat diktator.
- Untuk memudahkan pengawasan, pemerintahan dibagi menjadi beberapa bagian yang bertujuan agar semua daerah dapat dikendalikan untuk kepentingan pemerintahan bala tentara Jepang.
- Bidang militer
- Bangsa Indonesia hampir selalu dilibatkan dalam berbagai organisasi, baik militer maupun semiliter, dengan tujuan bangsa Indonesia mau membantu pemerintahan Jepang dalam usaha untuk memenangkan peperangan melawan sekutu.
- Beberapa organisasi militer yang dibentuk pemerintahan Jepang sebagai berikut.
- Seinendan (barisan pemuda)
- Keibodan (barisan pembantu polisi)
- Fujinkai (barisan wanita)
- Heiho (pembantu prajurit Jepang)
- Syuisyintai (barisan pelopor)
- Jawa Hokokai (perhimpunan kebaktian rakyat Jawa)
- PETA(Pembela Tanah Air)
- Bidang sosial budaya
- Pada masa pemerintahan Jepang, media massa diawasi dengan ketat.
- Namun demikian, surat kabar dan radio ikut berfungsi memperluas perkembangan bahasa Indonesia.
Faktor-faktor penyebab Jepang berhasil masuk ke Asia Timur dan Asia Tenggara adalah
Tujuan awal Jepang masuk ke Indonesia untuk menanamkan kekuasaannya dan menjajah Indonesia.
B. Perlawanan Rakyat Indonesia terhadap Jepang
Perlawanan rakyat Indonesia terhadap Jepang melalui berbagai perjuangan seperti berikut.
- Perjuangan melalui organisasi buatan Jepang Dengan cara: Memanfaatkan gerakan Pusat Tenaga Rakyat (PUTERA).
- Ir. Soekarno,
- Moh. Hatta,
- Ki Hajar Dewantara, dan
- K.H. Mas Mansyur.
- Agar kaum nasionalis dan intelektual menyumbangkan tenaga dan pikirannya untuk kepentingan Jepang.
- Namun, oleh para pemimpin Indonesia, PUTERA justru dimanfaatkan untuk membela rakyat dari kekejaman Jepang.
- Memanfaatkan Barisan Pelopor (Syuisyintai) Ketua : Ir. Soekarno
- Chaerul Saleh,
- Asmara Hadi,
- Sukardjo Wiryopranoto, dan
- Otto lskandar Dinata.
- Memanfaatkan Badan Penasihat Pusat (Chuo Sangi In) Lahir: 5 September 1943, atas dasar anjuran Jenderal Hideki Tojo (Perdana Menteri Jepang).
- Tugas badan ini adalah memberi nasihat atau pertimbangan kepada Seiko Shikikan (penguasa tertinggi militer Jepang di Indonesia).
- Para pemimpin Indonesia memanfaatkan Chuo Sangi In untuk menggembleng kedisplinan.
- Perjuangan melalui organisasi Islam Majelis Islam A'la Indonesia (MIAI) Lahir: 21 September 1937
- K.H. Mas Mansur,
- K.H. Wahab Hasbullah, dan
- Wondoamiseno.
- Perjuangan melalui gerakan bawah tanah (sembunyi-sembunyi)
- Gerakan kelompokSutan Syahrir
- Gerakan kelompok Amir Syarifuddin
- Golongan persatuan mahasiswa
- Kelompok Sukarni
- Kelompok pemuda Menteng 31
- Perjuangan bersenjata Perjuangan bersenjata adalah perlawanan menggunakann senjata.
- Perjuangan bereajata yang dilakukan rakyat
- Perlawanan rakyat di Cot Pieing, Aceh, pada 10 November 1942.
- Perlawanan rakyat di Pontianak pada 16 Oktober 1943.
- Perlawanan rakyat di Singaparna, Jawa Barat, pada 25 Februari 1944.
- Perlawanan rakyat di Cidempet, lndramayu, pada 30 Juli 1944.
- Perlawanan rakyat di lrian Jaya, pada 1944.
- Perlawanan bersenjata yang dilakukan PETA
- Perlawanan PETA di Blitar, pada 29 Februari 1945.
- Perlawanan PETA di Meureudu, Aceh, pada November 1944.
- Perlawanan PETA di Gumilir, Cilacap, pada April 1945.
Lahir: 1 Maret 1943
Pimpinan : Empat serangkai
Kepala sekretariat: Sudiro
Anggota:
Ketua: Ir. Soekarno
Anggota: 23 orang Jepang dan 20 orang Indonesia
Tujuan:
Tokoh pelopor: